7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beton Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat. (SNI 03-2847-2002) Selain itu, beton juga didefenisikan sebagai suatu campuran yang berisi pasir, kerikil/ batu pecah/ agregat lain …
g. Gradasi Agregat Pada beton, gradasi agregat berhubungan dengan kelecakan beton segar, ekonomis dan karakteristik kekuatan beton. 2.7 Klasifikasi Agregat dan Syarat Agregat Menurut SII, ASTM dan SK SNI Klasifikasi agregat dibagi menjadi 2, yaitu agregat kasar dan agregat halus berdasarkan ukurannya yang ditentukan menggunakan saringan.
Kata kunci: Kuat tekan beton, agregat halus, agregat kasar, campuran beton PENDAHULUAN banyak quarry di daerah Kabupaten Musi Rawas dan Kota Lubuklinggau yang harus Struktur beton dalam konstruksi teknik sipil dimanfaatkan untuk pembangunan daerah guna digunakan dalam banyak hal, seperti pondasi, mewujudkan kesejahteraan …
semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat. Bahan penyusun utama dalam campuran beton adalah agregat. Agregat dalam campuran beton terdiri dari agregat kasar dan agregat halus. Agregat kasar yang digunakan biaa berupa kerikil sebagai
Agregat halus termasuk Zone 1. Analisa saringan kerikil dan marmer termasuk diameter 40 mm. Berat jenis kerikil lebih besar dibandingkan dengan berat jenis marmer. Air resapan kerikil lebih kecil dibandingkan dengan analisa resapan marmer. Karakteristik agregat halus dan agregat kasar ini digunakan untuk mendisain komposisi campuran yang akan
Engineering. Agregat adalah material yang dominan dalam konstruksi kongkrit. Hampir 70% - 80 % lebih berat konstruksi kongkrit adalah agregat. Agregat terdiri atas agregat kasar (kerikil/batu baur) dan agregat halus (pasir), dan jika diperlukan menggunakan bahan pengisi atau filler. Tiara Arianti.
Agregat halus dapat dipakai dalam campuran beton karena sudah memenuhi persyaratan ASTM C33 Agregat kasar yang sudah ditreatment dengan cara agregat >25,00 mm harus di buang, sudah dapat dipakai karena sudah memenuhi ASTM C-33 Fine Modulus (FM) Agregat Halus ASTM (Treatment) 99.62+ 99.55+99.44+ 99.24+99.84 +96.78+ 90.52+ …
ASTM C.33 dan SK SNI S-04-1989 F, mensyaratkan nilai FM agregat halus untuk aduk dan beton masing-masing: 2,3-3,1 dan 1,5-3,8. Sedangkan untuk agregat kasar SK SNI S-04-1989, mensayaratkan 6,0-7,1. ... Gabungan Memenuhi road note 4 maksimal butir 20mm dengan proporsi agregat halus 30% dan agregat kasar 70%. ...
Beton merupakan perpaduan antara semen, air, dan agregat, yang telah memenuhi persyaratan tertentu. Semen adalah komponen termahal dibandingkan dengan komponen-komponen pokok yang lain (pasir, kerikil, air), sehingga diperlukan gradasi campuran agregat (halus dan kasar) yang "rapat", dengan luasan permukaan agregat yang …
Makin besar nilai Modulus Halus Butir (MHB) suatu agregat berarti semakin besar butiran agregatnya (semakin kasar). MHB pasir berkisar antara 1,50 – 3,8, kerikil sebesar 5,0 – 8,0. Sedangkan MHB dari campuran agregat halus dan kasar sebesar 5,0 – 6,0. Contoh perhitungan MHB agregat halus dan Kasar dapat dilihat pada Tabel 2.5 dan 2.6.
plastik dan agregat halus normal, dan beton ringan yang meliputi pengujian terhadap beton segar dan beton yang telah mengeras (hardened concrete) telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Hasil pengujian ini akan dianalisa dalam bentuk tabel dan grafik yang disertai dengan analisa. 4.1 HASIL DAN PEMBAHASAN PEMBUATAN AGREGAT …
Gradasi Agregat Pada beton, gradasi agregat berhubungan dengan kelecakan beton segar, ekonomis dan karakteristik kekuatan beton. 2.6 Klasifikasi Agregat dan Syarat Agregat Menurut SII, ASTM dan SK SNI Klasifikasi agregat dibagi menjadi 2, yaitu agregat kasar dan agregat halus berdasarkan ukurannya yang ditentukan menggunakan saringan.
Kuat Tekan Beton Substitusi Agregat Kasar Daur Ulang dan Bahan Tambah Tipe F Super Plasticizer Aprizal Fauzi1, Eko Walujodjati2 Jurnal Konstruksi Institut Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia Email : [email protected] 1 [email protected] 2 [email protected] Abstrak – Beton agregat kasar daur …
Pengertian Agregat dan Klasifikasinya. Pengertian Agregat - Agregat merupakan komponen beton yang paling berperan dalam menentukan besarnya. Agregat untuk beton adalah butiran mineral keras yang bentuknya mendekati bulat dengan ukuran butiran antara 0,063 mm – 150 mm. Agregat menurut asalnya dapat dibagi dua yaitu agregat alami …
dengan memvariasikan asal agregat halus dengan agregat kasar. 3. Benda uji yang dipakai adalah silinder Ø = 10 cm, t = 20 cm 4. Pengaruh suhu, udara, dan faktor lain diabaikan. 5. Pengujian dilakukan saat beton berumur 28 hari 6. Pelaksanaan penelitian dilakukan di di Laboraturium Struktur dan Material,
Beton polos : campuran semen, agregat kasar, agregat halus, air. Kekuatan beton polos : a. Proporsi campuran. b. Kondisi temperatur. c. Kelembaban. Campuran Beton : a. Semen: Merupakan bahan hidrolis yang dapat bereaksi kimia dengan air, yang disebut hidrasi. Terdiri dari silikat + lime ( batu kapur + tanah liat yang
Agregat yang dipergunakan untuk mendapatkan beton dengan kualitas baik, paling sedikit mempunyai dua kelompok ukuran, pada beton umumnya kelompok tersebut adalah kelompok agregat halus (ukuran butir ≤ 4,50 mm) dan kelompok agegat kasar (ukuran butir > 4,50 mm). Umumnya agregat dipisahkan menurut ukuran butirnya: …
ASTM C.128 Metode standar untuk menentukan spesific gravity dan absorbsi agregat halus ASTM C.136 Metode standar untuk analisa saringan agregat kasar dan halus. 3.3.2. Jenis Pengujian Agregat 3.3.2.1. Pengujian Berat Isi Agregat Halus dan Agregat Kasar Jenis pengujian ini berdasarkan pada metode ASTM C.29, yaitu metode standar
Dalam pengecoran beton agregat halus atau pasir silica digunakan sebagai unsur utama dalam pembuatan beton segar di batching plant, selain agregat kasar, semen dan air serta bahan tambah berupa additive. ... Pengujian dilakukan pada umur 28 hari dengan varian sps 30%, 40% dan 50% didapat kuat tekan mortar tanpa sps (0%) …
agregat halus sebagai material bahan bangunan adalah sebesar 5%, sehingga tanah putih tersebut tidak dapat digunakan dan tidak layak di gunakan sebagai agregat halus beton. Oleh karena itu tanah putih ini perlu di lakukan pencucian untuk mengurangi kadar lempung agar dapat di gunakan sebagai bahan agregat halus untuk pembuatan beton.
Agregat halus umumnya memiliki ukuran 0,063 mm hingga 4,76 mm yang terdiri dari pasir kasar (Coarse Sand) dan pasir halus (Fine Sand). Pada beton penahan radiasi, serbuk besi pecah dan serbuk baja halus dimanfaatkan untuk agregat halus. Ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi untuk sebuah agregat dapat dikatakan sebagai agregat halus:
Fiandra (2011) melakukan penelitian mengenai mix-design beton ringan dengan agregat kasar ALWA dan agregat halus pasir dari Gunung Sugih, menggunakan metode Dreux-Corrise. Beton ringan hasil penelitian tersebut memiliki berat volume 1909,26 kg/m3 sedikit melebihi batas berat volume beton ringan.
Microwave oven yang digunakan mempunyai daya 900 watt dan dilengkapi dengan piring putar. Dilakukan penelitian terhadap 9 tipe agregat (5 jenis agregat halus dan 4 jenis agregat kasar) dengan berbagai nilai absorpsi. Sedangkan untuk beton segar dibuat 4 macam campuran dengan berbagai nilai absorpsi agregat.
Beton dengan agregat yang gap grading dapat digunakan akan tetapi ada banyak kelemahannya karena beton cenderung memisahkan butir halus yang sedikit. Dalam praktik pun, agregat yang tidak berdempetan yang tidak mungkin dikerjakan. ... o Gradasi Agregat Halus dan Kasar Gradasi agregat halus sangat penting peranannya dalam …
Beton adalah campuran dari agregat, Portland cement dan air dengan komposisi tertentu yang kemudian dicetak dalam suatu acuan sampai mengeras dengan baik. Agregat dalam campuran ini terdiri dua macam yaitu agregat halus yang berupa pasir dan agregat kasar yang berupa kerikil atau batu pecah (kricak). Beton merupakan fungsi dari bahan